Thursday, May 16, 2019

LATIHAN SOAL TENTANG SEJARAH AGAMA ISLAM

Contoh Soal Kerajaan Islam Nomor 1

Pembahasan:
Soal tersebut menyinggung perihal teori masuknya Islam ke Indonesia. Submateri tersebut tentunya dibahas pada awal materi kerajaan Islam. Secara umum, ada tiga teori masuknya Islam ke Indonesia, yakni teori Gujarat, teori Persia, dan teori Arab.
Teori Gujarat menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui orang-orang Gujarat (India). Orang-orang Gujarat itu menyebarkan Islam di sepanjang daerah pesisir pantai. Selain itu, teori Gujarat menyebutkan bahwa agama Islam disebarkan melalui jalan dagang antara Indonesia dengan Gambia (Gujarat) ke Timur Tengah hingga Eropa.
Teori kedua, yakni teori Persia, menyebutkan bahwa agama Islam masuk melalui bangsa Persia pada abad ke-7 M. Teori ini didukung oleh Hoesein Djajadiningrat. Sokongan dari Hoesein tersebut lantaran adanya beberapa bukti. Pertama, adanya peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari peringatan meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Lalu, bukti kedua ialah terdapat kesamaan ajaran Syekh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Sufi Iran al-Hallaj. Dan, bukti ketiga ialah adanya catatan Tiongkok yang menyebutkan bahwa ada koloni para pedagang Islam di Sumatra Barat, tepatnya di lokasi Tashih.
Dan, teori terakhir ialah teori Arab yang menyebutkan Islam masuk ke Indonesia berasal dari Mekkah atau Arab. Berdasarkan teori tersebut, masuknya Islam dari Arab ialah melalui pedagang Arab yang berdagang dan singgah di daerah-daerah Indonesia. Selain berdagang, para pedagang Arab juga menyebarkan Islam.
Pendapat itu didukung oleh seorang sastrawan dan ulama Indonesia, yakni Haji Abdul Malik Karim (HAMKA). Selain itu, sumber catatan Tiongkok dari Dinasti Tang menyebutkan adanya adanya kegiatan pedagang Arab di Indonesia dan disebutkan pula adanya kampung Arab Islam di Pantai Barat Sumatra pada abad ke-7 M.
Jawaban: 1

Contoh Soal Kerajaan Islam Nomor 2

Pembahasan:
Soal tersebut menyinggung perihal cara penyebaran agama Islam melalui kebudayaan. Pola persebaran agama Islam di Indonesia ada beberapa pola. Pertama ialah melalui cara perdagangan. Hubungan dagang antara penduduk lokal dengan pedagang Arab, Persia, dan India pada abad ke-7 M membuka masuknya Islam. Sebab, para pedagang tak hanya melakukan kegiatan ekonomi semata melainkan juga menyebarkan agama Islam.
Pola kedua ialah melalui perkawinan. Melalui perkawinan antara pendatang yang memeluk agama Islam dengan penduduk lokal memberi angin segar dalam penyebaran agama Islam. Bahkan, ada beberapa perkawinan mempengaruhi proses Islamisasi di Indonesia. Perkawinan pertama ialah antara Putri Campa dengan Raja Brawijaya yang melahirkan Raden Patah.
Perkawinan kedua ialah antara Rara Santang (Putri Prabu Siliwangi) dengan Syarif Abdullah
melahirkan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Perkawinan ketiga yakni antara Putri Blambangan dengan Maulana Ishak memiliki putra bernama Raden Paku (Sunan Giri). Dan, perkawinan keempat antara Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Gede Manila yang melahirkan Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) dan Sunan Drajat (Syarifudin).
Pola penyebaran Islam ketiga ialah melalui jalur pendidikan. Cara penyebaran Islam melalui jalur ini ialah dengan pendirian pesantren oleh para ulama kala itu. Misalnya, pendirian Pondok Pesantren Ampel Denita di Surabaya oleh Sunan Ampel.
Pola penyebaran keempat ialah melalui kesenian dan kebudayaan. Pada pola ini, nilai-nilai Islam melebur dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki penduduk lokal. Hasil dari peleburan itu terlahir beberapa bentuk kesenian, seperti seni wayang, tari, ukir, dan musik. Salah satu wali yang melakukan penyebaran Islam dengan pendekatan ini ialah Sunan Bonang.
Dan, pola penyebaran kelima ialah melalui jalur tasawuf. Secara sederhana, tasawuf ialah pemberian ajaran agama Islam yang disesuaikan dengan pola pikir masyarakat setempat. Ajaran tasawuf merupakan ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistis atau unsur-unsur magis.
Ajaran tersebut mulai berkembang abad ke-13. Ahli tasawuf yang terkenal pada masa itu ialah Hamzah Fansuri, Syamsuddin as Sumatrani, Nuruddin Ar Raniri, Sunan Bonang, dan Sunan Kudus.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jawaban yang tepat ialah pilihan jawaban nomor 2. Cukup mudah kan soal tersebut kalau kamu sudah mempelajari materinya?
Jawaban: 2

Contoh Soal Kerajaan Islam Nomor 3

Pembahasan:
Soal tersebut masih memiliki keterkaitan dengan soal sebelumnya. Pada soal ini, disinggung perihal tasawuf. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tasawuf merupakan ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistis atau unsur-unsur magis.
Meleburnya ajaran ketuhanan dengan mistis disebabkan oleh masih kuatnya kepercayaan masyarakat lokal dengan hal-hal mistis atau unsur-unsur magis. Hal itu disebabkan, kuatnya pengaruh ajaran agama Hindu lokal yang kental dengan unsur magis lantaran terbangunnya mitos-mitos dalam masyarakat.
Leburan kedua hal itu membuat agama Islam lebih cepat menyerap dan diterima oleh masyarakat lokal. Dengan demikian, jawaban yang tepat untuk soal tersebut ialah pilihan jawaban nomor 2.
Jawaban: 2

Contoh Soal Kerajaan Islam Nomor 4

Pembahasan:
Pertanyaan tersebut menyinggung mengenai sumber catatan yang berisikan informasi tentang Kesultanan Samudra Pasai. Perihal sumber catatan sejarah itu sejatinya ada dua sumber utama, pertama ialah catatan Ibnu Batutah dan catatan berita Marcopolo.
Ibnu Batutah merupakan seorang penjelajah asal Delhi, India. Ketika ia melakukan perjalanan ke Tiongkok, Ibnu menuliskan perjalanannya. Dalam catatan yang ia tuliskan, Ibnu menuliskan bahwa dirinya sempat singgah di Samudra Pasai.
Dalam bacaan catatannya, disebutkan Samudra Pasai merupakan kerajaan yang memiliki struktur pemerintahan serupa dengan kerajaan-kerajaan di India. Selain itu, disebutkan pula dirinya sempat melihat kapal Sultan Pasai saat tiba di Tiongkok.
Lalu, sumber kedua ialah catatan Marcopolo. Dalam catatan itu terdapat informasi mengenai dua kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan tersebut ialah Kesultanan Peureulak (Perlak) dan Samudra Pasai.
Dengan demikian, jawaban dari soal tersebut ialah catatan Ibnu Batutah dan catatan berita Marcopolo. Jadi, jawaban yang tepat untuk soal tersebut ialah pilihan jawaban nomor 4.
Jawaban: 4

Contoh Soal Kerajaan Islam Nomor 5

Pembahasan:
Masih mempertanyakan soal Samudra Pasai, soal tersebut menguji pemahamanmu mengenai keadaan sosial budaya masyarakat pada zaman kerajaan tersebut. Secara garis besarnya, keadaan sosial budaya masyarakat zaman Samudra Pasai menerapkan aturan dan hukum Islam. Dengan kata lain, sistem pemerintahannya mirip dengan kerajaan-kerajaan di negeri Arab. Atas dasar itulah, Samudra Pasai mendapat gelar ‘Serambi Mekkah.’
Selain itu, sebagai sebuah kerajaan yang besar, masyarakat di Samudra Pasai mampu menelurkan berbagai macam karya tulis dengan baik. Bahkan, beberapa kelompok minoritas kreatif berhasil menggunakan huruf Arab yang dibawa Islam digunakan untuk menulis karya dalam bahasa Melayu.
Kemudian hari, aksara Arab berbahasa melayu tersebut dikenal dengan aksara Jawi. Salah satu karya tulis paling terkenal ialah Hikayat Raja Pasai yang diperkirakan ditulis pada 1360 M. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jawaban yang tepat adalah pilihan jawaban nomor 5.
Jawaban: 5

0 comments:

Post a Comment